Pages

Rabu, 02 April 2014

Perpustakaan Membantu Menyukseskan UKM


  
KUDUS - Hikmah Nurrofik dari Kabupaten Batang, pada awalnya mengira perpustakaan hanya tempat yang membosankan. Namun berkat pelatihan lewat internet dari perpustakaan setempat, pemuda pengangguran itu sukses mengembangkan usaha ternak ayam hibrida. Melalui referensi dari buku di perpustakaan, Nurrofik bahkan menjadi narasumber untuk workshop dan seminar yang berhubungan dengan budidaya ternak ayam. Tempat usahanya kini dijadikan tempat praktik belajar mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Begitu pula Sanikem, perempuan asal Yogyakarta. Awalnya, dia apatis dan bahkan tidak tertarik mendengar kata perpustakaan. Namun nasib berkata lain, justru berkat perpustakaanlah Sanikem berkenalan dengan komputer, internet, e-mail, dan Facebook. Wanita berusia 39 tahun itu kini mereguk nikmatnya menjadi wirausahawan batik lurik sukses melalui pemasaran online.
”Sebanyak 3,5 juta orang di Indonesia telah mendapatkan akses internet gratis untuk mencari pekerjaan atau informasi untuk mengembangkan bisnisnya melalui dukungan Perpustakaan Seru (PerpuSeru), termasuk UKM di daerah,” ujar Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Titie Sadarini, dalam siaran persnya, kemarin.
Menurutnya, program PerpuSeru yang dijalankan CCFI dan Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF), kini telah bermitra dengan 34 perpustakaan umum di 16 provinsi di Indonesia, terutama perpustakaan umum pemerintah di tingkat kabupaten/kota.
Fasilitasi Masyarakat
Pemerhati UKM, Mahmud Yunus mengatakan, memang sudah saatnya pengusaha UKM di Indonesia melekteknologi informasi (TI). ”Kini banyak tempat yang menyediakan fasilitas internet secara gratis. Salah satunya melalui perpustakaan yang tersebar di seluruh provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya.
Menurutnya, melalui dukungan TI di perpustakaan, para pengusaha UKM bisa mengakses pengetahuan dan berbagi informasi tentang pasar, produksi, manajemen, serta permodalan. ”Banyak brand UKM yang sukses setelah bersentuhan langsung dengan internet,” sambungnya.
Sesuai data Dirjen Industri Kecil-Menengah Kementerian Perindustrian, sekitar 40 persen UKM di luar Jawa dan 60 persen di Jawa. ”Dari jumlah UKM itu, hanya 30-40 persen yang sudah memanfaatkan kecanggihan TI untuk mengembangkan bisnisnya,” ujarnya.
Direktur Program PerpuSeru, Erlyn Sulistyaningsih mendorong perpustakaan menjadi pusat informasi masyarakat yang mampu memfasilitasi pelatihan, workshop, serta penyediaan layanan komputer dan  internet. ”Kami harap hal itu dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat khususnya untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” tuturnya.

Sumber : http://www.suaramerdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar